INI SAYA AMBIL DARI BLOGNYA STEVEN GERRARD INDONESIA... SEMOGA MENGINSPIRASI
Ini adalah
sebuah kisah nyata antara Steven Gerrard dan Matthias, seorang bocah berusia 10
tahun yang menderita tumor pelvis dan menjalani hari-hari terakhirnya bersama
keluarganya, The Barker. kisah yang ditulis oleh Gerald Sheedy, juga
menceritakan perjuangan ibu dari Matthias, Rosie demi mewujudkan permintaan
terakhir Matthias untuk bisa bertemu dengan sang idola. Berikut kisahnya
Semua berawal saat keluarga Barker dirujuk untuk bergabung dengan Shooting Star
Chase pada Oktober 2011 lalu. Anak tertua mereka, Matthias yang masih berusia
10 tahun tengah mendapatkan perawatan saat itu untuk penyakit tumor pelvis
tetapi mereka dihadapkan dengan tidak adanya pilihan untuk perawatan
selanjutnya.
Awal November, kedua orang tuanya, Rosie dan Tony datang ke rumah perawatan
Guilford, Christopher untuk melihat dan bertemu dengan perawat utamanya, Katja,
yang dapat memberi tahu apa saja hal yang dapat ditawarkan oleh Shooting Star
CHASE.
Dalam level ini, Rosie dan Tony tidak ingin menggunakan rumah rawat dan lebih
tertarik dalam bagaimana kita dapat mendukung Tim Komunitas Perawat agar
Matthias bisa dirawat di rumah selama mungkin. Mereka juga ingin mendapatkan
saran bagaimana berbicara kepada Matthias dan ketiga adiknya tentang kondisi
Matthias. Selama kunjungan mereka, saya ingat Rosie berkata kalau dirinya tidak
ingin proses perawatan terakhir untuk Matthias ini berhubungan dengan kegiatan rumah
rawat Christopher.
Tim rawat jalan kita pun tetap saling berhubungan dengan keluarga Matthias
selama beberapa minggu.
Pada 19 November, kita menerima panggilan dari PATCH (Pelayanan Rawat Rumah
Pengindap Kanker) di Rumah Sakit Marsden. Matthias telah dirujuk ke rumah sakit
lokal dan mereka meminta seluruh keluarganya datang ke rumah rawat Christopher
selama periode pengistirahatan sebelum dipulangkan ke rumah, karena Rosie telah
lelah. Namun, sebelum kondisi Matthias memburuk, dia dirawat di Rumah Sakit St
George.
Pada 23 November, pembicaraan mengenai pemindahan Matthias dari Rumah Sakit St
George ke rumah rawat Matthias pun berlanjut. Pada 26 November pada pukul 11.45
pagi, Matthias dan Rosie datang ke rumah rawat dengan ambulan ditemani dua
perawat. Intinya, rencananya adalah kembali ke rumah adalah permintaan Matthias
sebelum dirinya wafat tetapi Rosie dan Tony merasa tempat terbaik adalah Rumah
Rawat Christopher.
Karena hal tersebut bisa memudahkan Rosie merawat Matthias dengan cara yang dia
inginkan tetapi dengan dukungan dari para staf dan dia juga bisa merawat
anak-anaknya yang lain, Jos, Xavier dan Jonas. Seiring dengan jalannya waktu,
kita tahu kita harus menjaganya senyaman mungkin.
Natal pun tiba dengan cepat. Rosie dan Tony memberikan beberapa boneka beruang
untuk semua teman-teman Matthias di rumah rawat dan anak-anaknya. The
Sanctuary, sebuah ruang spesial di Rumah Rawat Christopher di mana keluarga
dapat bersantai dan berkumpul, dipenuhi dengan kado-kado dan mereka pun
menghabiskan waktu berjam-jam menulis pesan yang berisikan kalau Matthias
selalu mencintai mereka. Ini menjadi slogan untuk keluarga Barker.
Mereka pun mulai membuat rencana untuk hari Natal para anak-anak di rumah
rawat, membawa dan membungkus kado-kadonya. Karena kondisi Matthias semakin
melemah, kita tidak yakin dia bisa bersama kita saat itu. Kita menyarankan
Rosie untuk mempercepat kejutan tersebut. Meski Rosie tidak ingin melakukannya,
dia pun melakukan pembagian kado lebih awal. Keluarga memutuskan kalau hari
Natal akan menjadi hal yang spesial untuk siapa saja yang ada di sana.
Sebelum datang ke Rumah Rawat Christopher, membawa Matthias, Rosie dan Tony
telah banyak berbagi, menciptakan banyak momen spesial dan kenangan. Tetapi
Rosie masih punya satu permintaan yang tertinggal.
Matthias selalu ingin bertemu dengan idolanya, Steven Gerrard atau Stevie G.
Selama bertahun-tahun, ada beberapa kesempatan untuk mempertemukan keduanya.
Tetapi tidak berhasil. Kemudian, melalui sebuah kesempatan terbuka, Rose
berhasil menghubungi seorang teman. Mereka saling berkirim E-mail. Dan hal
selanjutnya yang Rosie tahu adalah Steven Gerrard setuju untuk mengunjungi
Matthias pada 20 Desember. Rosie pun berbahagia.
Matthias semakin melemah kondisinya dan setiap pagi kita mengira kalau ini
adalah hari terakhirnya. Pada 19 Desember, Matthias mengetahui kalau Steven
Gerrard akan datang esok hari. Namun dia bertanya kepada Rosie "Kalau aku
wafat malam ini?" Rosie pun menjawab "Aku akan bersamamu dan
menggenggam erat tanganmu.
Dan kemudian ketika Matthias bangun di pagi hari, dia berkata "Aku siap
bertemu dengannya". Pada pukul 3.30, kita mendapat kabar bahwa Steven
telah tiba dan dia sudah siap. Menunggu di ruang Matthias, Rosie, Tony dan
Jonas bersama Steven. Anggota keluarga yang lain menunggu di taman, tidak sadar
dengan kedatangan Steven.
Saya pun merasa terhormat ketika Steven berjalan masuk ke ruang Matthias.
Ketika Rosie mengenalkan Steven ke Matthias, Steven menyalami Matthias dan
berkata "Alright, Aku Stevie G. Aku dengan kamu adalah penggemar berat
saya.". Tetapi tidak ada reaksi dari Matthias dan matanya pun kembali
menutup.
Rosie, Tony dan Steven menghabiskan beberapa menit berbicara tentang Matthias
dan anak-anak Steven. Ketika Steven menyalami Matthias kembali dan berkata
"Hey Thi, ini Stevie G' yang membuat Matthias meresponnya dengan membuka
kedua matanya dan memberikan Steven senyum terbesar yang pernah Anda lihat.
Saya melihat wajah Rosie yang sangat berbahagia. Dia akhirnya bisa melakukan
hal terakhir untuk putranya. Saya juga melihat saat itu kalau tidak ada yang
tidak mungkin karena dia telah melakukan semuanya untuk merealisasikan hal
tersebut dan kebahagian tersebut bercampur dengan kesedihan.
Stevie G, seperti yang kita tahu, menghabiskan beberapa jam bersama keluarga
Barker pada siang itu. Dia juga memberikan seluruh keluarga kado Natal dan
berfoto bersama dengan anak-anak dan keluarga Barker. Ketika dia pamit untuk
pulang, dia meminta Rosie untuk tetap saling berhubungan. Kita tahu dia meminta
hal tersebut dan Anda bisa merasakan seberapa pedulinya Steven dan dia sangat
tersentuh dengan keluarga Barker.
Sebelum Steven pergi, Matthias menyalami Steven dan berkata "Terima kasih
telah datang".
Setelah semua kebahagian pada hari itu, malamnya kita habiskan dengan bercerita
tentang kunjungan Steven. Ada perubahan mood yang dirasakan oleh semua orang,
khususnya Rosie.
Matthias menghembuskan nafas terakhirnya pada 23 Desember. Rosie dan Tony
berada di sisinya. Keluarga Barker merayakan hari Natal bersama kami di Rumah
Rawat Christopher bersama kita dan kita terus menjaga mereka hingga pemakaman
Matthias pada 29 Desember.
Untuk saya, ini adalah sebuah kehormatan bisa menjad bagian dari tim tersebut,
membantu keberanian keluarga Barker selama mengarungi perjalanan tersebut. -
Kepala Rumah Rawat Christopher, Geraldine Sheedy.