Mengapa Ada Penderitaan?
Untuk mengetahuinya, kita harus melihat peristiwa saat penderitaan dimulai. Adam dan Hawa digoda oleh malaikat pemberontak, yang belakangan disebut Setan si Iblis, untuk menolak hukim Allah tentang yang benar dan salah. Hukum ini disampaikan dalam bentuk perintah untuk tidak makan buah dari " pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat". Iblis memberi tahu Hawa bahwa mereka tidak akan mati meski tidak menaati Allah, jadi Setan menuduh Allah sebagai pembohong. Setan juga menuduh Allah bahwa Dia menahan hak manusia untuk menentukan apa yang baik dan buruk.(Kejadian 2:17; 3:1-6). Setan secara tidak langsung mengatakan bahwa manusia akan lebih baik jika tidak diatur Allah. Karena itu, muncullah suatu sengketa yang sangat penting, yaitu apakah Allah memang layak memerintah.
Setan menimbulkan sengketa lain. Dia menuduh manusia melayani Allah demi kepentingan diri sendiri. Setan berkata kepada Allah tentang Ayub," Bukankah engkau sendiri yang memasang pagar di sekelilingnya dan di sekeliling rumahnya dan di sekeliling segala sesuatu yang ia miliki di sekelilingnya?......
Tetapi kali ini, ulurkanlah kiranya tanganmu dan sentuhlah segala sesuatu yang ia miliki dan lihatlah apakah ia tidak akan mengutuki engkau di mukamu." (Ayub 1:10,11). Meski kata-kata Setan itu tentang Ayub, dia juga memaksudkan bahwa semua manusia melayani Allah karena alasan yang egois.