SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA YANG PENUH INSPIRASI, TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Jumat, 08 April 2016

Kita milik Allah


Atau tidak tahukah kamu, bahwa... kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. *1 Kor.6 :19-20

Yesus sepenuhnya mengerti dan menerima kenyataan bahwa diri-Nya adalah milik Allah. Saat menghadapi kematian di atas kayu salib, ia takut, tetapi Ia memahami bahwa Dia adalah alat Allah untuk menyelamatkan dunia ini.

Menerima dan memahami makna bahwa kita milik Allah mungkin menjadi pelajaran yang paling sulit dalam kehidupan kekristenan. Ada banyak ikatan yang menguasai hidup kita. Pekerjaan, keluarga, anak-anak mengikat kita. Dan tentu saja, keinginan-keinginan pribadi juga mengikat kita. Namun, yang pertama dan terutama ialah, bahwa kita milik Allah, yang menciptakan kita, yang menentukan rencana-Nya bagi kita, dan memakai kita utnuk memenuhi tugas Kristus di dalam dunia ini.

Karena kita mempertahankan otonomi sendiri, kita sulit menerima tuntunan Allah yang utama bagi kita. Tetapi, dengan menerima kenyataan bahwa kita milik Allah, kita merasakan damai. Sebagai milik Allah, kita percaya bahwa pada saat kita melangkah dalam iman, Ia akan menopang kita saat kita jatuh. Sikap otonomi membuat kita merasa kuat dan bebas, tetapi rasa di miliki menawarkan kepada kita kestabilan dan damai sejahtera karena mengetahui bahwa Allah tempat perlindungan kita.

Doa : Allah, terima kasih untuk pemeliharaan dan kepemilikan-Mu atas kami. Tolong kami untuk menjadi hamba-hamba yang tetap setia dan taat kepada-Mu. Amin.

Pokok Pikiran : Damai datang melalui pemahaman bahwa kita adalah milik Allah.


Doa syafaat: Mereka yang ditarik ke berbagai arah.

Kamis, 07 April 2016

Selfie


Saudara-saudara yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarny (1 Yoh 3:2).

Dunia tengah marak dengan apa yang disebut selfie. Secara umum, selfie diartikan sebagai tindakan mengambil foto yang dilakukan oleh diri sendiri melalui kamera ataupun perangkat selular yang memiliki aplikasi kamera. Selfie dilakukan dengan berbagai pose lalu ditampilkan di jejaring sosial baik melalui proses penyuntingan ulang gambar ataupun tidak. Aksi ini tidak hanya disenangi oleh kawula muda saja, bahkan orang yang sudah berumur juga hobi melakukannya. Itu terbukti dari maraknya dijual alat mengambil foto sendiri yang disebut dengan tongsis (tongkat narsis), yaitu suatu monopod yang dilengkapi tombol untuk mengambil gambar dari kamera. Hasilnya, seluruh gambar yang ditampilkan pada jejaring sosial mereka kebanyakan adalah suatu rekayasa gambar diri yang terkadang jauh dari tampakan asli. Mereka melakukan hal ini karena merasa kurang percaya diri menampilkan potret diri mereka dalam keadaan yang sebenarnya.

Dalam nas saat ini, kita juga tengah diperhadapkan dengan Firman Tuhan yang menceritakan proyeksi diri kita kelak nanti akan sama seperti Yesus dalam keadaan yang sebenarnya. Ada dual hal yang dapat kita pahami dari nas saat ini, yaitu keterangan kelak dan keadaan yang sebenarnya. Kelak dapat dipahami sebagai suatu waktu di masa depan di mana fisik tubuh kita yang fana dan yang selama ini kita banggakan tapi telah menjadi debu. Kita sering bertanya, bagaimana rupa kita nantinya? Firman Tuhan tegas menjawab keadaan kita akan sama seperti Yesus saat menyatakan diri-Nya, yaitu keadaan yang sebenarya. Secara singkat, ini dapat kita pahami bahwa keadaan kita nantinya adalah keadaan yang tidak dapat di poles atau sunting kelemahannya .kita akan menjadi apa adanya diri kita.

Melalui renungan hari ini, kita kembali diingatkan bahwa tiada guna kita mengubah atau menyunting kelemahan kita di dunia ini, karena pada akhirnya, kita akan dinyatakan dalam keadaan kita sebenarnya. Bagaimana keadaan kita yang sebenarnya, ini membimbing kita pada pengharapan akan kedatangan Yesus Kristus kelak. Apabila Kristus menyatakan diri-Nya kita akan menjadi sama seperti Dia. Untuk itu, kita ditawarkan pada saat ini, apakah kita tetap ingin memproyeksikan diri kita dengan keadaan yang bukan sebenarnya? Atau, kita mulai mempersiapkan diri kita dengan menampilkan keadaan kita sebenarnya dari diri kita?

Doa: Kami menantikan pernyataan diri-Mu ya Tuhan, di mana kami bersama-sama dengan Engkau di dalam keadaan yang sebenarnya. Amin.


Kata-Kata bijak: Menjadi diri sendiri itu lebih baik.

Hidup dengan Pertanyaan



Bacalah Yohanes 16:29-33

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu....
*Kol.3:15

Ini adalah hari ketujuh belas ibuku dirawat di rumah sakit. Ia sudah keluar masuk rumah sakit selama sepuluh tahun untuk berjuang melawan kanker. Namun, kali ini, ia tidak akan pulang lagi ke rumah. Dokter sudah memberi tahu kami bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Sambil duduk di sisi ranjangnya dalam kegelapan, pertanyaan-pertanyaan mulai memenuhi pikiranku. 

Mengapa harus ibuku? Mengapa sekarang? Mengapa Allah menyembuhkan orang lain dan tidak menyembuhkan ibuku? Apakah iman kami kurang begitu kuat? Para penatua telah berdoa untuk ibuku, apakah mereka kurang iman? Apakah kami tidak berdoa sebagaimana yang Alkitab ajarkan?

Saat ini dua tahun sudah berlalu, aku masih belum memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Yang kutahu adalah pada saat merasa dunia sekitar runtuh, kita tetap mempunyai damai sejahtera Allah. 

Ketika kita memiliki damai sejahtera Allah, kita tidak harus mengetahui semua jawaban.

Doa: Tuhan, ketika masalah datang, berikan kepada kami damai-Mu yang “melampaui segala akal” (Flp. 4:7). Tolong kami utnuk menyadari bahwa adalah baik bagi kami untuk tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kami. Terima kasih Tuhan. Amin.


Pokok pikiran : Damai sejahtera Allah memampukan kita untuk hidup dengan pertanyaan-pertanyaan kita.

Doa syafaat : Anggota keluarga yang menderita penyakit stadium akhir.


#Katy L. Irvan (Arkansas)

Sabtu, 12 Maret 2016

Cerita dan Doa Hari Ini

Mengingat Hal-hal Baik


Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya , aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. (Mazmur 77:12,13)

Musim dingin di daerahku membuat hari-hari yang mendung dan kelabu terasa panjang. Selama masa suram dan dingin itu, aku sering berpikir tentang musim semi. Aku memikirkan bunga-bunga yang bermekaran, cuaca yang lebih hangat, langit yang cerah, dan berjalan tanpa harus memakai mantel, topi, sarung tangan dan selendang. Pikiran-pikiran yang menyenangkan tentang musim semi sering menolongku melalui hari-hari yang mencekam selama musim dingin.

Prinsip yang sama berlaku pada saat aku mengalami kepedihan hati atau masa-masa menyakitkan dalam hidupku. Hari-hari itu terasa seperti musim dingin yang menjemukan, dingin dan seolah tanpa kehidupan; tetapi ketika aku memikirkan “musim semi”, aku merasa lebih baik. Dnegan cara ini masa-masa tegang dan sulit tidak lagi terlalu menyakitkan, karena aku tahu bahwa aku tidak melaluinya seorang diri. Aku tahu bahwa suatu saat nanti cahaya akan menyinari kegelapan dan bahwa kehangatan kasih Allah akan menutupi kebekuan.

Doa: Ya Allah, saat kami melalui saat-saat dingin, tolong kami melohat banyaknya berkat-Mu, sehingga kami merasakan kehangatan kasih-Mu. Amin.

Pokok Pikiran: Mengingat  berkat-berkat di masa lalu dapat membuat kita bertahan melalui pencobaan hari ini.


Doa Syafaat: Agar kita mengenal kasih Allah.

Jumat, 04 Maret 2016

Pendalaman Mengenai Alkitab

Mengapa Perlu Mengerti Alkitab?


“Banyak orang tahu Alkitab. Tapi, bagi orang Tionghoa, buku itu tidak cocok dan asing.” – LIN, CHINA.

“Saya bahkan tidak bisa mengerti Kitab Suci agama Hindu saya. Jadi, bagaimana saya bisa mengerti Alkitab?”- AMIT,INDIA.

“Saya akui Alkitab itu buku yang sudah ada sejak lama dan katanya banyak yang beli. Tapi, saya sendiri tidak pernah melihatnya.” – YUMIKO,JEPANG.

Banyak orang di dunia sangat menghargai Alkitab. Tapi, mereka mungkin hanya tahu sedikit tentang isinya. Jutaan orang di Asia dan bahkan di negeri-negeri yang memiliki banyak Alkitab juga seperti itu.

Jadi, Anda mungkin bertanya, ‘ Untuk apa mengerti Alkitab? ‘ Jika Anda mengerti Kitab Suci, Anda bisa:
·         * Merasa puas dan bahagia
·        *  Mengatasi masalah keluarga
·         * Mengatasi kekhawatiran
·         * Lebih akrab dengan orang lain
·         * Mengatur uang dengan bijaksana

Misalnya, Yoshiko di Jepang. Dia penasaran dengan isi Alkitab dan memutuskan untuk membacanya. Hasilnya? Dia berkata , “Alkitab membantu saya punya tujuan hidup dan harapan masa depan. Saya tidak lagi merasa hampa.”

 Amit, yang berkomentar di awal, juga memutuskan untuk memeriksa Alkitab. Dia berkata, “Saya Kagum. Alkitab ternyata bisa bermanfaat bagi semua orang.”
Alkitab sudah membantu kehidupan jutaan orang. Maukah Anda juga memeriksa dan mendapat manfaatnya?

Semoga dengan Artikel ini, kita bisa tahu Mengapa perlu Mengerti Alkitab?
Tuhan Yesus Memberkati Kita semua...


Kamis, 14 Januari 2016

Pikiran Yang Terbuka



Hati seperti Rambut


Ada dua jenis karakter rambut yang tumbuh di kepala manusia. Ada orang yang punya karakter rambut sulit diatur, seolah rambut itu punya kehendak sendiri. Seberapa pun besarnya usaha yang dilakukan untuk menatanya, sebesar itu pulalah penolakan yang ditunjukkan rambut itu. Mereka akan selalu kembali ke posisi semula. Pake gel or hair spray memang sedikit membantu, tapi begitu efeknya hilang, eh balik kribo lagi. Udah diplontosin, eh begitu tumbuh jadi jabrik lagi. Ngeselin banget. Tapi beda lagi ama orang-orang yang punya karakter rambut yang mudah diatur. Si pemilik bisa bebas mengatur rambutnya menurut yang ia suka. Rambut seperti ini ngerti banget siapa majikannya, apa keinginannya, dan selalu dengan senang hati bersedia diatur. Dan biasanya nih, sifat rambut seperti ini lebih banyak memberi hasil (tatanan rambut) yang mengagumkan.

Tipe hati dan karakter manusia juga seperti itu. Ada manusia yang hidup oleh kehendak-Nya sendiri dan nggak mau diatur. Alkitab mencoba menggambarkan kondisi orang-orang itu seperti seekor kuda ato bagal yang nggak berakal (Ay.9). hidupnya cenderung liar, egois, dan sama sekali nggak mau ngedengerin nasihat orang lain, apalagi firTu. Itu sebabnya, untuk orang-orang seperti ini, Tuhan memakai tali les dan kekang untuk bisa ngendaliin sifat-sifat buruknya. Tuhan tahu kalo orang seperti ini dibiarkan, maka udah pasti ia akan berada di jalan yang salah, dan itu sangat berbahaya. Karena itu Dia mau menolong kita dengan mengontrol hidup kita dan nunjukin jalan yang benar dan harus kita tempuh.

Frenz, Tuhan pengen mendapati hati kita lemah lembut dan mau berserah kepada-Nya. Berserah kepada Tuhan tuh nggak nunjukin kalo kita orang yang lemah. Sebaliknya, waktu kita berserah sama kehendak Tuhan, hal itu akan membuat hidup kita semakin kuat. So, coba deh periksa hati kita masing-masing: apakah kita punya hati yang lembut ato keras? Hati yang lembut tuh selalu mau dengerin nasihat firTu dan orang lain serta mau ditegur waktu salah jalan. Ia tahu dan sadar benar bahwa berserah sama kehendak Tuhan tuh selalu merupakan pilihan terbaik yang akan membawanya pada hidup yang lebih baik. *Sys

Rabu, 06 Januari 2016

Kisah Perjuangan

Mengisahkan tentang Perjuangan seorang anak yang pernah mendapat penghargaan besar dalam hidupnya.


Kisah ini cukup sedih dan bisa disebut mengharukan karna pesan didalamnya sangat menyentu para pembaca. menceritakan tentang Kasih seorang anak terhadap ayahnya dan tetap setia sampai selamanya.

ZhangdaSeorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.

Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.

Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.

Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.

Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah.

Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui.

Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.

Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.

Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya.

Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.

Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya:

“Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu..?

Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah..?

Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu..!”

Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa.

MC pun berkata lagi kepadanya,

“Sebut saja, mereka bisa membantumu”.

Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,

“Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah..!”

Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya..?

Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit..? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya.

Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.

Zhang Da boleh dibilang langka, karena sangat berbeda dengan anak-anak modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya.


Sumber: http://ibuhamil.com/ngobrol-apa-saja/36735-kisah-mengharukan-jangan-lupa-ambil-tissue-dulu-bun-siap2-buat-nangis.html

Selasa, 05 Januari 2016

Keajaiban

*KISAH NYATA*


Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Andoy : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.
Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.
Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta."
Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Andoy : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku."

Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.
Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya
Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. 

Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.
TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.
Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?
Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.
Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang"

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.
Andoy : "Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.
Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.
Andoy: "Halo Tuhan..Aku ...'
4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"
Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.
Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ."

Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.
Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk ... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.
Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;
Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"
Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku."
Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...
Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?"
"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton ; "Apa yang dikatakannya ?"
Ayah Andoy menjawab; " Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨

Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus."
Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.
Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga.


Jumat, 01 Januari 2016

Makes Your Future Different

Terpaksa pindah


Suatu sore bisa yang sedang aku tumpangi mendadak berhenti di tengah jalan. Dalam sekejap para penumpang langsung berebutan turun dari bisa dan menaiki bis lainnya. Ternyata kami ditransfer ke bis lain karena beberapa masalah teknis. Padahal saat itu aku udah dapet tempat duduk yang enak. Tinggal duduk diam sampai akhirnya sampat ke tempat tujuan. “Penransferan” itu bener-bener menggangu kenyamanan. Nah, apakah kamu pernah mengalami titik dalam hidupmu ketika kamu harus tiba-tiba berpindah dari satu fase ke fase berikutnya? Apa yang kamu rasain? Pastinya kita bakal merasa ngga biasa karena mungkin kita udah ngerasa terlalu enak di “zona nyaman” kita. Karenanya saat kita harus mengalami masa transisi ini, mungkin kita bahkan udah ngebayangin yang enggak-enggak, soal apa yang bakal terjadi di fase berikutnya yang mungkin bakal nggak mengenakkan.

Pada saat ingin berpindah bis, aku sudah tahu kalo di bisa berikutnya pasti berdesak-desakan karena jumlah penumpang jadi dobel. Dan bener aja, aku dan kebanyakan penumpang lainnya terpaksa berdiri. Apa yang terjadi berikutnya? Kami ditagihin ongkos bis yang kami tumpangi yang lebih mahal dari ongkos bis sebelumnya, padahal pihak bislah yang berinisiatif untuk memindahkan kami. Ditambah lagi kami ngga bisa nikmati fasilitas tempat duduk yang ada. Nah, begitu juga dengan kehidupan kita. Terkadang kita dituntun untuk melewati fase yang ngga sesuai dengan apa yang kita harapkan, fase dimana kita harus membayar harga lebih.


Tapi aku percaya bahwa di setiap fase kehidupan yang kita jalani, ada rencana Tuhan yang indah yang akan membawa kita menuju tujuan yang dirancangkan-Nya sejak pertama ia membentuk kita. Bukankah aku pun, walau sempat pindah bis dan akhirnya ngerasa ngga nyaman, tapi juga akhirnya sampai di tujuan? Yang perlu aku lakukan Cuma sabar  menghadapi prosesnya, yang kadang memang tidak enak. Oleh karena itu, yuk dare to move and face the move, senyaman apapun kita sekarang dan seberat apapun tantangan yang sedang ada di depan kita. Lagian, memang ada saatnya kita harus berani maju, berpindah dan menghadapi tantangan yang lebih berat, demi kemajuan masa depan kita! Pertanyaannya, kamu mau nggak?? *Bonnie