Atau tidak tahukah kamu, bahwa... kamu bukan milik kamu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. *1 Kor.6
:19-20
Yesus sepenuhnya mengerti dan menerima kenyataan bahwa
diri-Nya adalah milik Allah. Saat menghadapi kematian di atas kayu salib, ia
takut, tetapi Ia memahami bahwa Dia adalah alat Allah untuk menyelamatkan dunia
ini.
Menerima dan memahami makna bahwa kita milik Allah mungkin
menjadi pelajaran yang paling sulit dalam kehidupan kekristenan. Ada banyak
ikatan yang menguasai hidup kita. Pekerjaan, keluarga, anak-anak mengikat kita.
Dan tentu saja, keinginan-keinginan pribadi juga mengikat kita. Namun, yang
pertama dan terutama ialah, bahwa kita milik Allah, yang menciptakan kita, yang
menentukan rencana-Nya bagi kita, dan memakai kita utnuk memenuhi tugas Kristus
di dalam dunia ini.
Karena kita mempertahankan otonomi sendiri, kita sulit
menerima tuntunan Allah yang utama bagi kita. Tetapi, dengan menerima kenyataan
bahwa kita milik Allah, kita merasakan damai. Sebagai milik Allah, kita percaya
bahwa pada saat kita melangkah dalam iman, Ia akan menopang kita saat kita
jatuh. Sikap otonomi membuat kita merasa kuat dan bebas, tetapi rasa di miliki
menawarkan kepada kita kestabilan dan damai sejahtera karena mengetahui bahwa
Allah tempat perlindungan kita.
Doa : Allah, terima kasih untuk pemeliharaan dan
kepemilikan-Mu atas kami. Tolong kami untuk menjadi hamba-hamba yang tetap
setia dan taat kepada-Mu. Amin.
Pokok Pikiran : Damai datang melalui pemahaman bahwa kita
adalah milik Allah.
Doa syafaat: Mereka yang ditarik ke berbagai arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar